Mengapa tidak ada kasino di Indonesia? Pertanyaan ini mungkin sering muncul di benak kita ketika melihat negara-negara lain yang memiliki kasino megah dan menjadi daya tarik wisata. Namun, sejarah dan perspektif di balik absennya kasino di Indonesia sebenarnya cukup kompleks.
Sejarah mencatat bahwa larangan perjudian di Indonesia sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Pemerintah Hindia Belanda pada saat itu melarang keras adanya praktik perjudian di wilayah jajahannya. Larangan ini kemudian diwariskan oleh pemerintah Indonesia setelah merdeka pada tahun 1945.
Menurut Prof. Dr. Hikmat Kurniawan, seorang ahli sejarah dari Universitas Indonesia, larangan perjudian di Indonesia memiliki dasar yang kuat dari nilai-nilai moral dan agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia. “Perjudian dianggap sebagai aktivitas yang merugikan masyarakat dan bertentangan dengan norma-norma yang berlaku,” ujarnya.
Selain nilai-nilai moral, faktor politik juga turut berperan dalam tidak adanya kasino di Indonesia. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, pemerintah Indonesia mengambil langkah tegas dalam melarang segala bentuk perjudian untuk menjaga kestabilan sosial dan keamanan.
Namun, tidak semua pihak setuju dengan larangan perjudian di Indonesia. Beberapa kalangan berpendapat bahwa keberadaan kasino dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi negara dan dapat meningkatkan pariwisata. Namun, hingga saat ini kebijakan larangan perjudian tetap diberlakukan.
Meskipun demikian, ada juga yang berpendapat bahwa larangan perjudian di Indonesia sebenarnya memberikan dampak positif bagi masyarakat. Menurut Dr. Farhan Helmy, seorang pakar ekonomi dari Universitas Gajah Mada, “Larangan perjudian dapat mencegah terjadinya kecanduan judi dan meminimalisir potensi kerugian bagi masyarakat.”
Dengan melihat sejarah dan perspektif di balik tidak adanya kasino di Indonesia, kita dapat memahami bahwa kebijakan tersebut bukanlah tanpa alasan. Meskipun kontroversial, larangan perjudian tetap dijaga oleh pemerintah sebagai bentuk perlindungan terhadap masyarakat Indonesia.